12 April 2011

"nggak murah"

"kita wajib mensyukuri hidayah yang telah Alloh berikan kepada kita dengan ucapan Alhamdulillahhirobil'alamin.."
 
          well, sudah pasti bagi para 'Mbah Man' kata-kata d atas sudah tidak asing lagi, lazim. tapi sepenggal kata yang aku garis bawahi tentunya menjadi topik yang akan aku bahas. Senin 18 April 2011 kemarin tak seperti biasanya, nasehat Pak Hartadi (salah satu pengurus di kelompok) benar-benar terasa mak cleng :D padahal materi nasehatnya umum lho. bisa dibilang membosankan malah. tapi mungkin beda tampang beda tangkapan kali ya? haha *paku bumi beranak 6 ini masiiih aja telihat muda dan ganteng http://www.emocutez.com>.<
             
                jadi gini nih, waktu itu yang beliau sampaikan tentang SYUKUR. di situ beliau menyebutkan bahwa kita ini dicintai oleh Alloh sebab hidayah. anggap saja hidayah itu ibarat tiket nonton pertandingan sepakbola, sedangkan surga digambarkan stadionnya.
mulai dari rumah, sepanjang perjalanan, bahkan sampai ke pintu masuk stadion kita jaga bagaimana caranya supaya tiket itu tetap utuh, tidak robek, basah bahkan hilang. sehingga akhirnya bisa dengan selamat dan lancar memasuki stadion tersebut. 
sama halnya dengan hidayah! bagaimana caranya semenjak kita 'mendapatkan' hidayah itu sampai tutup pol ajal mati bisa dipergunakan dan masih berlaku untuk bisa masuk surga. apakah di jalan hidayah itu 'hilang'? 'robek'?. kita kembalikan dan tanyakan pada masing-masing.

KETENTUAN HIDAYAH ITU ADA 2 :
1. mau tapi tidak bisa
ada di situ orang yang siang kerja, malamnya harus kerja lagi demi kehidupannya. sehingga menganggap dunia ini hanya kerja dan makan. tapi di hati kecinya masih memikirkan  untuk akhirotnya. dia mau, sempat terpikirkan, tapi ya itu dulur, dia tidak bisa. bahkan kalo misal bertemu dengan saya (pengalaman pak hartadi), sering bilang "owalah pak.. kalo diliat-liat ekonomi kita itu sama, tapi kalo dilihat-lihat sampean bisa ngaji kayak gitu itu pandangannya gimanaa.. gitu. lebih ngembani lah. sebenernya saya ini pengen bisa ngaji kayak bapak".

2. bisa tapi tidak mau
nah, kalau yang kayak gini sudah banyak dijumpai. ya cara nasehati dan mengajak udah sak pol kemampuan kita. dilihat dari ekonomi ya mampu. waktu juga memadai. tapi giliran disinggung urusan hidayah mbuleet ae gak rampung-rampung.
dia bisa! tapi Alloh tidak meneteskan setitik kemauan di dalam hatinya..  

         dari kesimpulan di atas masihkah hidayah itu dianggap sebagai barang gampang? murah?
bersyukurlah bahwa KITA MAU DAN KITA BISAhttp://www.emocutez.com. kita syukuri mulai dengan batin, lisan baru kemudian perbuatan. kalau masih saja kita berpikiran "leh.. wayahe infaq, sitik-sitik duit, jare intansurulloha yansurkum, endi nyatane" itu juga belum bisa dikategorikan bersyukur...

membangun banget nasehat ini, tersirat kalau dunia ini tak ada apa-apanya dibanding secuil hidayah. dan hanya sekian persen pula yang 'mencicipinya'. mudah-mudahan bermanfaat ya! see u at next notes :D

benahi dirimu atau malaikat yang akan membenahimu :)

2 komentar:

  1. wah.,artikel yg recomended bgt neh bwat nak2 jokam.,.!:D

    BalasHapus
  2. haha. iya nih jik. skali-kali yg jokam unjuk jari kek lewat postingan. jgn diumpetin mulu :D

    BalasHapus